Jumat, 08 Februari 2019

Sektor Industri Pertanian Mengalami Perkembangan Sangat Positif

Usaha penambahan produksi pertanian dalam beberapa kebijaksanaan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan efek dengan cara langsung pada penambahan kapasitas perdagangan, terpenting komoditas pertanian strategis.
Perihal ini tampak dari catatan Tubuh Pusat Statistik (BPS) yang tunjukkan jika neraca perdagangan hasil pertanian Indonesia 2018 surplus sejumlah 10 miliar dollar AS. Selain itu, nilai export pada tahun yang sama naik sebesar 29 miliar dollar AS atau hampir 2x lipat dari nilai import yang cuma 19 miliar dollar AS.
Selanjutnya, isi volume export pada 2018 banyaknya sampai 42, 5 juta ton atau dalam kata lainnya tambah tinggi bila dibanding dengan volume export pada 2017 yang sebesar 41,3 juta ton.
Dengan angka itu, berarti penambahan kita sekitar 1,2 juta ton," tutur Kepala Biro Humas serta Info Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, Jumat (8/2/2019).
Menurut dia, bila diakumulasikan saat empat tahun, yaitu periode 2015-2018, keseluruhan nilai export sampai Rp 1.764 triliun. Diluar itu, nilai export 2018 pun bertambah sebesar 29,7 % jika dibanding dengan 2016 yang sampai Rp 384,9 Triliun.
"Penambahan nilai export ini di dukung beberapa terobosan Kementan dalam kebijaksanaan ataupun program," kata Kuntoro.
Dia menuturkan, terobosan yang disebut diantaranya deregulasi kebijaksanaan serta perizinan, pengendalian import, serta menggerakkan export dengan skema service karantina jemput bola (in line inspection).
"Kami pun menggerakkan modernisasi pertanian, lalu lakukan kerja sama dengan KADIN, HKTI, KTNA, Kampus, Exportir, Pameran, Promo, serta Kontak Usaha," kata Kuntoro.
Sambungnya, saat empat tahun paling akhir penambahan export ikut didorong oleh penambahan nilai investasi. Contohnya, pada periode tahun 2013-2018, keseluruhan investasi pertanian di Indonesia sampai Rp 270,1 triliun.
"Saat kurun waktu itu, nilai investasi pertanian tahun 2018 mencatat rekor paling tinggi, yakni Rp 61,6 triliun. Capaian investasi tahun 2018 itu bertambah 110,2 % dibanding investasi tahun 2013 sejumlah Rp 29,3 triliun," tutur Kuntoro.
Meskipun begitu, penambahan investasi pada bidang pertanian sangat bergantung pada tersedianya tempat dan peranan beberapa entrepreneur menjadi aspek produksi.
"Karenanya transparansi, keringanan, kepastian penyelesaian proses serta mekanisme, waktu, cost, dan kualitas administrasi tempat jadi aspek gawat dalam menggerakkan mengembangnya investasi di bidang pertanian," kata Kuntoro.
Menjadi info, pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla sudah membuat iklim yang aman buat aktor usaha domestik ataupun mancanegara yang berinvestasi di bidang pertanian. Salah satunya program terobosannya ialah keringanan perizinan.
Simak Yuk : harga daun pintu
harga kusen jendela
Di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri, keringanan ini telah terealisasi lewat skema service berbasiskan Skema Info Manajemen Service Perizinan Pertanian dengan Elektronik. Skema ini mempersingkat waktu service perizinan, hingga lebih transparan serta akuntabel.
Diluar itu, Kementan juga membuat satgas keringanan berupaya di bidang pertanian. Contohnya, Team Percepatan Investasi Tebu, Sapi, serta Jagung. Team ini menghimpun bahan, berkaitan dengan kriteria serta proses untuk mendapatkan izin serta tempat, dan mengkompulasikan pengalamannya mengikuti calon investor, mengatur perizinan investasi, serta tempat.
"Kementan bekerja bersama dengan KADIN atau instansi yang berkaitan dengan cara langsung untuk memroses pemberian izin serta tempat untuk investasi. Kami pun ikut memfasilitasi komunikasi pada investor dengan pemerintah daerah ataupun petani ditempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar